Kesabaran Berbuah Keberuntungan

Artikel ini ditulis oleh: Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si.Han.

Olahraga
Ilustrasi: Seorang pria tua sedang melakukan aktivitas olahraga - (Sumber: Bing Image Creator AI)

ASEP NEWS, Kolom OPINI, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/09/2024) – Pagi ini cuaca terasa cukup sejuk karena semalam turun hujan menyirami bumi. Selama ini bisa dikatakan kita mengalami kemarau panjang karena sudah lama hujan tak kunjung datang.

Begitu juga suasana sejuk terasa di halaman rumahku yang penuh dengan tanaman tanaman hias. Tanaman ini seakan-akan ikut bahagia bersorak sorai dan benyanyi riang gembira karena sudah lama tak turun hujan dan kita harus menunggunya dengan sabar. Alhamdulillah Tuhan yang Maha Kuasa telah memberikan kemurahan dengan turunnya hujan. Inilah salah satu dari buah dari kesabaran.

Seperti biasa, pagi ini aku selesai melakukan semua kegiatan yang dimulai sejak selesai melaksanakan ibadah salat Subuh, kemudian senam sedikit supaya badan tidak terlalu kaku. Wajarlah untuk orang seusiaku ini melakukan olahraga yang wajar-wajar saja, tidak sama seperti ketika waktu masih muda dulu.

Dengan secangkir kopi susu, aku seruput dulu. Alhamdulillah bisa menghangatkan badanku. Namun, pagi ini aku melihat sang mentari masih tertutup awan. Dengan kebesaran-Nya, secara perlahan awan hitam itu melaju terbawa angin yang seakan-akan membangunkannya dan mulailah terlihat sinar matahari yang menyinari bumi.

Saudara saudaraku, aku merenung dan bertanya kepada diri sendiri dan mungkin Anda. Pernahkah kita mengeluh atas segala permasalahan yang menimpa?  Saya kira kita semua pernah mengalaminya. Mengeluh, kadang terjadi tatkala kita tak kuasa menahan penderitaan. Mengeluh memang kadang terjadi secara spontan. Meskipun demikian, kita tidak seharusnya banyak mengeluh karena dikhawatirkan bisa menjadi putus asa. Sebaiknya kita senantiasa bersabar atas segala penderitaan yang kita alami.

Sabar merupakan kunci pokok dalam menghadapi permasalahan. Orang sabar akan memperoleh ketenangan dan segala persoalannya bisa diatasi. Melalui kesabaran, orang akan menyadari kelemahan dirinya dan bertambah harapannya kepada sang Maha Pencipta, Allah SWT. Oleh karena itu, tidak salah jika Nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa sabar telah mencakup separuh iman.

Rasulullah bersabda yang artinya, “Sabar adalah separuh iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan ” (H.R. Ath – Thabrani dan Al – Baihaki).

Saudara-saudaraku, terkait dengan sabar ini izinkanlah saya mengutip dari pandangan Imam Al- Mawardi dalam Adab ad Dunya wa ad – Din (Jalan Dakwah sang Pencerah) membagi kesabaran dalam enam hal.

Pertama, sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Dengan kesabaran ini akan dicapai ketaatan yang tulus sehingga manusia berhak mendapatkan pahala.

Kedua, sabar atas bencana menyedihkan yang menghabiskan waktunya. Orang yang bersabar dalam kondisi ini akan merasakan ketenangan dan mendapatkan pahala jika kesabarannya didasari ketaatan. Namun, jika tidak merasakan ketenangan, ia akan memikul beban kesedihan berkepanjangan dan berarti dia bersabar karena terpaksa sehingga ia pun berdosa.

Ketiga, sabar karena gagal meraih sesuatu yang diharapkan. Orang yang sabar atas kegagalan yang menimpanya akan merasa terhibur setelahnya, sedangkan merasa menyesal setelah putus asa adalah suatu kebodohan.

Keempat, sabar terhadap ancaman menakutkan yang dikhawatirkan akan terjadi. Jangan cepat merasa gelisah terhadap sesuatu yang belum terjadi karena kebanyakan kegelisahan itu dusta.

Kelima , sabar dalam menunggu terwujudnya keinginan atau kenikmatan yang diharapkannya. Orang yang langsung tercengang ketika baru melihat kenikmatan maka jalan untuk meraih yang diinginkan akan tertutup dan dirinya akan terprovokasi oleh sifat tamak. Orang yang semacam ini justru semakin menjauh dari sesuatu yang diharapkannya dan semakin besar bencana menimpanya.

Keenam, sabar atas musibah yang menimpa atau membebaskan diri dari sesuatu yang menakutkan. Bersabar dalam kondisi seperti ini dapat membuka pintu pintu inisiatif dan mampu membendung tipu daya musuh. Orang yang sedikit sabarnya, akalnya menjadi buntu dan penderitaannya semakin bertambah.

Dari pembagian sabar tersebut semoga kita semakin paham dan mengerti dalam kondisi kondisi tertentu, kita harus sabar.

 

Walohuallam bisawab

TAMAN RIAS RE , 25 SEPTEMBER 2024

***

Judul: Kesabaran Berbuah Keberuntungan
Penulis: Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si.Han.
Editor: Jumari Haryadi

Profil penulis:

Ketua Dewan Pembina Paguyuban Asep Dunia (PAD) Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si.Han. – (Sumber: MMS)
Ketua Dewan Pembina Paguyuban Asep Dunia (PAD) Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si.Han. – (Sumber: MMS)

Artikel dalam Rubrik OPINI berjudul “Kesabaran Berbuah Keberuntungan” ini ditulis oleh: Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si.Han., Anggota Dewan Pini Sepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS), Ketua Dewan Pembina (KDP) Paguyuban Asep Dunia (PAD),  Dewan Pembina Asosiasi Media Independen Online (MIO) Indonesia, dan founder (pendiri) Asep News (AsepNews.id).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *