ASEP NEWS, Kolom OPINI, Kamis (25/09/2025) – Artikel berjudul “Gaya Hidup Manusia pada Era Globalisasi” ini merupakan karya tulis Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si.Han., Pinisepuh Majelis Musyawarah Sunda (MMS), Ketua Dewan Pembina (KDP) Paguyuban Asep Dunia (PAD), Dewan Pembina Asosiasi Media Independen Online (MIO) Indonesia, dan founder (pendiri) Asep News (AsepNews.id).
Globalisasi telah menjadi kekuatan transformatif yang membentuk kembali setiap aspek kehidupan manusia. Dari cara kita berkomunikasi hingga bagaimana kita mengonsumsi, dampaknya sangat luas dan mendalam. Era globalisasi ditandai dengan peningkatan konektivitas, pertukaran budaya, dan integrasi ekonomi, yang telah membawa perubahan signifikan dalam gaya hidup masyarakat di seluruh dunia.

Salah satu dampak paling menonjol dari globalisasi adalah penyebaran budaya dan ide. Dengan munculnya internet dan media sosial, individu memiliki akses ke beragam perspektif dan pengalaman dari seluruh dunia. Pertukaran budaya ini telah menyebabkan homogenisasi gaya hidup, karena orang-orang mengadopsi tren, mode, dan nilai-nilai dari berbagai budaya. Misalnya, popularitas masakan cepat saji Amerika, musik K-pop Korea Selatan, dan mode Eropa menunjukkan pengaruh globalisasi pada preferensi budaya.
Selain itu, globalisasi telah merevolusi cara orang berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Munculnya platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah memungkinkan individu untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan kolega di seluruh dunia secara real-time. Konektivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah memfasilitasi pembentukan komunitas online dan jaringan sosial, yang memungkinkan orang untuk berbagi ide, minat, dan pengalaman tanpa batasan geografis.
Selain itu, globalisasi telah berdampak signifikan pada pola konsumsi individu. Dengan munculnya e-commerce dan pasar online, konsumen memiliki akses ke berbagai macam barang dan jasa dari seluruh dunia. Peningkatan aksesibilitas ini telah menyebabkan budaya konsumsi, di mana individu didorong untuk membeli barang-barang material dan terus-menerus mencari produk dan pengalaman baru. Akibatnya, gaya hidup orang menjadi lebih berorientasi pada konsumen, dengan penekanan kuat pada kepemilikan dan status materi.
Namun, penting untuk mengakui bahwa globalisasi juga memiliki dampak negatif pada gaya hidup manusia. Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi hilangnya identitas dan tradisi budaya. Saat budaya yang berbeda berinteraksi dan bercampur, ada risiko bahwa budaya lokal dan adat istiadat akan terpinggirkan atau dilupakan. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kehilangan dan keterputusan bagi individu yang merasa bahwa warisan budaya mereka sedang terkikis.
Dampak negatif lainnya dari globalisasi adalah meningkatnya persaingan dan tekanan di tempat kerja. Dengan munculnya pasar global, individu menghadapi persaingan yang lebih besar untuk pekerjaan dan peluang. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres, kelelahan, dan ketidakamanan kerja, karena orang-orang merasa perlu untuk terus meningkatkan keterampilan dan kinerja mereka agar tetap kompetitif.

Selain itu, globalisasi telah memperburuk kesenjangan lingkungan dan sosial. Peningkatan produksi dan konsumsi telah menyebabkan degradasi lingkungan, polusi, dan perubahan iklim. Selain itu, globalisasi telah berkontribusi pada kesenjangan kekayaan, karena manfaat dari pertumbuhan ekonomi seringkali terkonsentrasi di tangan segelintir orang, sementara banyak yang tertinggal.
Sebagai kesimpulan, globalisasi telah memberikan dampak yang mendalam pada gaya hidup manusia. Sementara itu telah membawa banyak manfaat, seperti peningkatan konektivitas, pertukaran budaya, dan akses ke barang dan jasa, itu juga menimbulkan tantangan yang signifikan, seperti hilangnya identitas budaya, peningkatan persaingan, dan degradasi lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk merangkul globalisasi secara kritis dan bijaksana, dengan mempertimbangkan potensi konsekuensi positif dan negatifnya. Dengan melakukannya, kita dapat memanfaatkan manfaat globalisasi sambil mengurangi dampak negatifnya dan memastikan gaya hidup yang berkelanjutan dan adil untuk semua.
***
Judul: Gaya Hidup Manusia pada Era Globalisasi
Jurnalis: Asep Kuswani
Editor: Asep (HC) Arie Barajati












