Mayjen (Purn) Asep Kuswani Buka Pameran Lukisan “3Art- Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh” di Garut

Pameran lukisan yang berlangsung di Galeri Lukis Asep Dunia (GLAD), Taman Indonesia Bahagia (TIB) Kabupaten Garut ini akan berlangsung dari 3-30 November 2024 dan dikuratori oleh M. Surya Gumilang

Mayjen TNI (purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si. ( Han), pada Minggu (03/11/2024) membuka acara pameran lukisan bertajuk “3Art: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh”.
Mayjen TNI (purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si. ( Han) (kiri) saat membuka acara pameran lukisan bertajuk “3Art: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh” di Garut pada Minggu, 3 November 2024 - (Sumber: AZM/Asep News)

ASEP NEWS, Kabupaten Garut, Minggu (03/11/2024) – Mayjen TNI (purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si. (Han), pada Minggu (03/11/2024) membuka acara pameran lukisan bertajuk “3Art: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh”. Pameran karya seni karya seniman Garut ini berlangsung di Galeri Lukis Asep Dunia (GLAD), Taman Indonesia Bahagia (TIB), Jalan Raya Wanaraja, Kampung Samanggen, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat.

Menurut Asep Chaeruloh selaku Ketua Yayasan Indonesia Bahagia Sejahtera, pameran lukisan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Sebanyak 18 pelukis ikut serta dalam ajang pameran lukisan tersebut yang menampilkan 28 lukisan. Karya yang dipamerkan mengandung pesan kebhinekaan, kepemudaan, perjuangan, patriotik, kepahlawanan, dan nilai nilai lainnya.

Pameran yang berlangsung sejak 3 November 2024 dan akan berakhir pada 30 November 2024 ini dikuratori oleh M. Surya Gumilang dan diikuti oleh puluhan pelukis yang berpengalaman. Beberapa pelukis tersebut di antaranya adalah Agis Bachtiar, Asep Chaeruloh,  Dadan Wildan,  Deden Hamdani, Deddy Sarif, Enceng, Harry Darwin, Ihsanudin, Jajang Ismet, Mhazyanta, Metty, Moh. Sobirin, Usep Saepurahman, Syamil Integrity, dan Tjondro, Wisnu.

Pameran lukisan “3Art: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh”
Suasana acara pembukaan pameran lukisan bertajuk “3Art: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh” – (Sumber: AZM/AC)

Melalui lukisan, pesan dan nilai nilai diatas dapat disajikan secara menarik dan artistik sehingga bisa lebih menginspirasi agar nilai nilai tersebut diaktualisasikan dalam kehidupan nyata sehari hari. Sesuai dengan motto Taman Indonesia Bahagia yaitu “ASRI” (Artistik – Spiritual – Ramah – Inspiratif) maka menjadi tempat penyelenggaraan Pameran Lukisan “3Art: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh” ini menjadi kegiatan nyata dari GLAD TIB yang bernaung di bawah Yayasan Indonesia Bahagia Sejahtera (YIBS).

Selama pameran, setiap pekan diadakan kegiatan yang mendukung tema pameran lukisan 3Art yaitu talks show bersama Asep Chaeruloh tentang “Seni Pengasuhan dan Pengasuhan Seni” yang akan diadakan pada Minggu, 10 November 2024 Pukul 09.00 WIB. Kemudian ada kegiatan melukis bersama (Happy Art Collaboration) pada Minggu, 17 November 2024. Juga setiap pekan ada kegiatan artis talks atau bedah karya. Semua kegiatan tersebut gratis dan terbuka untuk umum.

Mayjen TNI (purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si. (Han), Dewan Pembina DPP Paguyuban Asep Dunia (PAD) - (Sumber: AZM/ Asep News)
Mayjen TNI (purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si. (Han), Dewan Pembina DPP Paguyuban Asep Dunia (PAD) – (Sumber: AZM/ Asep News)

Pengemasan nilai-nilai peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan dalam bentuk 3A yaitu  silih Asuh, Asih, dan Asah, sebagai falsafah hidup yang disampaikan oleh Prabu Siliwangi untuk kejayaan tatar Sunda dan lebih jauh lagi Nusantara.

Pameran lukisan perlu dipandang  tidak hanya dari segi ekonomi, ada esensi lain yang lebih bermakna yaitu berbagi ruang olah rasa, olah batin, olah spiritual, dan olah pikir ke khalayak luas. Semua olah tersebut akan semakin membuat tinggi dan dalam manusia Nusantara di mana “tinggi” dan “dalam” bahasa Sansekerta adalah DIRGA sehingga lewat pameran yang mengusung nilai-nilai akan mewujudkan nusantara baru yaitu NUSADIRGANTARA.

Pameran lukisan bisa menjadi ajang berbagi kebahagiaan dan inspirasi. Lukisan adalah integrasi yang utuh dari titik, garis, bidang, dan ruang untuk membentuk makna dan  nilai. Dalam lukisan terkumpul banyak harapan dan cita cita masyarakat, organisasi maupun bangsa yang tertuang dalam konten lukisan bisa juga sebagai masukan untuk yang berkepentingan atas kondisi dan situasi yang ada.

Sunda sebagai suatu suku di Nusantara dan Sunda peradaban besar pada masa lalu, Nusantara diharapkan akan selalu memegang teguh falsafah lokal sebagai sikap batin paling dasar sekaligus sebagai ajaran bagi masyarakatnya di mana pada falsafah Sunda membahas bagaimana caranya membangun sistem kemasyarakatan yang harmonis sesama manusia tanpa melupakan jati diri budaya sendiri. Salah satu falsafah yang masih selalu dijadikan pedoman dan pegangan adalah prinsip “Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh” dalam kontek pameran lukisan kali ini disingkat sebagai 3Art.

Falsafah budaya Sunda “silih asah, silih asih, silih asuh” merupakan kearifan lokal yang memiliki makna: Pertama, Silih asah: Saling menajamkan pikiran, saling mencerdaskan, atau saling memperbaiki kemampuan dan potensi diri; Kedua, Silih asih: Saling mengasihi, saling menyayangi, atau empati dan kepedulian sosial, dan; Ketiga,      Silih asuh: Saling membimbing, saling membantu, atau mendukung.

Flyer acara Pameran Lukisan bertajuk “3Art: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh” yang berlangsung di Garut dari 3-30 November 2024 - (Sumber: AZM/AC)
Flyer acara Pameran Lukisan bertajuk “3Art: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh” yang berlangsung di Garut dari 3-30 November 2024 – (Sumber: AZM/AC)

Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia maka “3 Art” bisa menjadi acuan juga dalam berbangsa dan bernegara. Bagaimana masyarakat Sunda dengan suku bangsa lainnya di Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia, dan bagaimana Indonesia sebagai bagian dari dunia internasional. Indonesia adalah Bangsa yang menganut ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika selalu berusaha mengembangkan segala hal dalam percaturan dunia dengan landasan tersebut.

Pameran di Galeri Lukis Asep Dunia, Taman Indonesia Bahagia (TIB) akan secara rutin digulirkan dengan tematik khusus setiap bulannya dengan melibatkan pelukis Garut atau luar Garut, baik dalam bentuk pemeran bersama maupun pameran Tunggal sehingga diharapkan GLAD TIB bisa menjadi pusat seni lukis di Garut yang bisa mengintegrasikan antara seni, edukasi, dan wisata lewat tiga program utamanya yaitu pendidikan seni, pameran, dan lelang lukisan, serta residensi seni.

Ketua Yayasan Indonesia Bahagia Sejahtera, Asep Chaeruloh A.T., M.M., CQA, CHRP, CRM, CHt, CIG, CIM, CAC, CRPP, CT, MET, menyampaikan bahwa pameran lukisan ini akan dilaksanakan setiap bulan.

Rencanana (rencananya) tiap sasih (bulan) bakal aya (ada) tema anu sanesna (yang lain). Desember bade (mau) tentang ‘bunga’ dari beragam presfektif. Januari pameran tunggal pelukis Garut. Februari tentang hari jadi Garut. Maret tentang spiritual, dan seterusnya,” Ujar Asep Chaerulloh.

Salah satu lukisan yang dipamerkan adalah sebuah lukisan berjudul “Indonesia Rumah Bersama” yang dilukis Asep Chaerullah. Ia menjelaskan bahwa lukisan itu menggambarkan tentang Arjuna, tokoh hebat sekali pun tak berdaya, tergoda uang dan wanita yang membuatnya  mendadak jadi bodoh, mendadak tak bisa membedakan yang benar dan salah, lupa segala gelar dan pengalaman.

lukisan berjudul “Indonesia Rumah Bersama” yang dilukis Asep Chaerullah
Lukisan berjudul “Indonesia Rumah Bersama” karya Asep Chaerullah – (Sumber: AZM/AC)

Asep Chaerullah menambahkan, “Dibangun berbagai sistem untuk memagari rumah, untuk menjaga dari korupsi dan penyimpangan, berbagai system dibangun, pencanangan ZI WBK di mana-mana. Namun, semakin banyak  justru semakin anjlok nilai Indek Persepsi Korupsinya. Koruptor semakin besar jumlah yangg dikorupnya. Mengapa? Ternyata buto-nya bukan kecil. Namun, besar.”

Menurut Asep Chaerullah, korupsinya berupa kolusi dan nepotisme, dan oligarki memperparahnya. Semua sistem dan ragam pencegahan akhirnya mandul.

“Lebih jauh lagi ternyata dibelakang semuan praktik BMP sebagai dalangnya  belum tersentuh sama sekali, buto-nya besar sekali dan buto kecil masuk ke rumah Indonesia, ikut punya kuasa,” pungkas Asep Chaerulloh. (AZM/AC).

***

Judul: Mayjen (Purn) Asep Kuswani Buka Pameran Lukisan “3Art- Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh” di Garut
Jurnalis: Asep Zaenal Mustopa/Asep Chaerullah
Editor: Jumari Haryadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *