ASEP NEWS, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/11/2024) – Artikel dalam Rubrik OPINI berjudul “Renungan Jumat: Menutupi Aib Saudara Sesama Muslim” ini ditulis oleh: Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si.Han., Anggota Dewan Pini Sepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS), Ketua Dewan Pembina (KDP) Paguyuban Asep Dunia (PAD), Dewan Pembina Asosiasi Media Independen Online (MIO) Indonesia, dan founder (pendiri) Asep News (AsepNews.id).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (H.R. Muslim No 4692).
Ada lima poin pelajaran yang terdapat dari hadis tersebut, yaitu: Pertama, setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kekhilafan, siapa pun dia karena tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang sempurna sehingga dia luput dari salah dan dosa;
Kedua, betapa pun kita melihat sempurnanya diri kita, di sana terlihat banyak aib, cacat, dan cela. Hanya Allah yang Maha Sempurna yang tidak pernah memiliki setitik cela;
Ketiga, sebagaimana kita suka jika saudara kita memaafkan, memaklumi dan menutupi cela kita maka mereka pun juga sama. Senang jika dimaafkan, dimaklumi dan ditutupi cela dan aibnya;
Keempat, terlebih jika dipahami makna dan kandungan dari hadis di atas, yaitu apabila kita memaafkan dan menutupi aib dan cela orang lain maka kelak di akhirat Allah akan menutupi aib dan cela kita di akhirat.
Kelima, bahwasanya balasan bagi orang yang menutupi aib orang lain di dunia adalah Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat maka balasan itu sesuai dengan amal yang dilakukan oleh seseorang. Allah menutupi aib seseorang di hari kiamat itu bisa jadi dengan menghapus dosa-dosanya sehingga tidak ditanya lagi tentangnya. Bisa juga dengan menanyakan dosa-dosanya dengan tanpa menunjukkannya kepada seorang pun, kemudian memaafkannya.
Tema hadis yang berkaitan dengan Al-Quran:
Menutup aib dan cela sesama muslim adalah kebaikan ringan. Namun, memiliki timbangan kebaikan yang sangat mulia di sisi Allah Ta’ala. Allah Ta’ala telah memperingatkan kita dalam Al-Qur’an:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain; dan janganlah kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh karena itu, jauhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Hujurat :12).
Semoga bermanfaat.
Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani
***
Judul: Renungan Jumat: Menutupi Aib Saudara Sesama Muslim
Penulis: Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani
Editor: Jumari Haryadi