Puslatkes PPK Garda Medika Gelar Pelatihan BTCLS Gelombang ke-2 di RSUD Cibabat Cimahi

Pelatihan ini diikuti oleh 25 orang perawat dari RSUD Cibabat dan 1 orang dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat

Photo bersama Panitia dan Peserta Pelatihan BTCLS Gelombang ke-2 Puslatkes PPK Gadar Medik.
Photo bersama Panitia dan Peserta Pelatihan BTCLS Gelombang ke-2 Puslatkes PPK Gadar Medik - (Sumber: AZM)

ASEP NEWS, Kota Cimahi, Jumat (08/11/2024) – Pusat Pelatihan Kesehatan (Puslatkes) Pemuda Peduli Kesehatan (PPK) Garda Medika menggelar acara Pelatihan BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) Gelombang ke-2 pada Jumat, 8 November 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Jln. Jend. H. Amir Machmud No.140, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Provinsis Jawa Barat.

Pelatihan BTCLS ini sebelumnya sudah dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) selama empat hari. Kegiatan pelatihan tersebut sudah dimulai sejak 4 November 2024 dan akan berakhir pada Sabtu, 9 November 2024 ini diikuti oleh 25 orang perawat dari RSUD Cibabat dan 1 orang dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat.

Menurut Direktur Puslatkes PPK Garda Medika, H. Ns. Oman Hendi, M.Kep yang juga menjabat Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cibabat ini menyatakan bahwa pihaknya berharap setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler tingkat dasar.

Logo Puslatkes Pemuda Peduli Kesehatan (PPK) Garda Medika
Logo Puslatkes Pemuda Peduli Kesehatan (PPK) Garda Medika – (Sumber: AZM)

“Adapun sasaran peserta adalah pelaksana penanganan kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler tingkat dasar,” ujar Oman.

Sebagaimana diketahui bahwa di Indonesia menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi Penyakit Jantung Koroner (PJK) sejak Tahun 2007 – 2018 mengalami peningkatan. Telah terjadi pergeseran usia pasien PJK yang tadinya banyak terjadi pada usia tua, saat ini PJK juga dialami oleh kelompok usia muda (25 – 34 tahun).

Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi PJK terjadi lebih sering pada wanita dibandingkan dengan laki-laki. Penduduk perkotaaan lebih banyak menderita PJK dibandingkan penduduk pedesaan. Dalam kondisi gawat darurat, PJK yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan henti jantung hingga kematian.

Selain PJK, prevalensi cedera di Indonesia juga mengalami peningkatan. Cedera yang tidak ditangani dengan baik selain dapat berujung pada kematian juga dapat berujung kecacatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga menyebabkan korban tidak produktif dan kehilangan pekerjaan.

Menurut data Riskesdas tahun 2018, cedera sering terjadi pada penduduk usia produktif (15 – 24 tahun) yang menyebabkan panca indera tidak berfungsi, kehilangan sebagian anggota badan, dan catat permanen. Laki-laki lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan wanita. Anggota gerak atas dan bawah adalah bagian tubuh yang paling sering mengalami cedera.

Kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama terjadinya cedera. Berdasarkan tempat terjadinya, rumah dan lingkungan sekitarnya menjadi tempat tersering terjadinya cedera (44.7%) sedangkan jalan raya menempati posisi kedua tersering (31.4%).

Para pelatih/instruktur BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support): Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. Epid, H. Ns. Oman Hendi, M.Kep, dan Ns. Sheila Ridhawaty, MKM - (Sumber: AZM)
Para pelatih/instruktur BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support): Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. Epid, H. Ns. Oman Hendi, M.Kep, dan Ns. Sheila Ridhawaty, MKM – (Sumber: AZM)

Penanganan yang cepat dan tepat dari mulai pre-hospital hingga intra-hopital oleh perawat sangat penting untuk mencegah kecacatan dan kematian. Oleh karena itu, perawat dituntut untuk memiliki kompentasi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.

Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan Basic Trauma Cardiac LifeSupport (BTCLS). BTCLS merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiaovaskuler. Penananganan masalah tersebut ditunjukan untuk melakukan pengkajian awal dan memberikan penanganan kegawatdaruratan dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan.

Pelatihan dasar ini ditunjukan bagi perawat, calon perawat yang berada pada masa pendidikan keperawatan di semester akhir dan perawat fresh graduated. Untuk mempertahankan dan mengembangkan kompetensi keperawatan gawat darurat (emergensi) bagi perawat yang sudah bekerja, telah dipersiapkan pelatihan keperawatan emergensi dasar, intermediate dan advanced.

Pelatihan berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kemenkes dan Kurikulum pelatihan BTCLS ini digunakan sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan sehingga penyelenggaraan pelatihan BTCLS dimana pun dan oleh siapa pun akan sama sesuai standar nasional dan mengacu pada standar internasional.

Kompetensi yang diharapkan dari Pelatihan BTCLS ini adalah: (1) Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD); (2) Menjelaskan triage pasien; (3) Melakukan penilaian dan penatalaksanaan awal (initial assessment); (4) Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan jalan nafas dan pernafasan (airway and breathing); (5) Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak, dan abdomen, musculas keletal dan luka bakar; (6) Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi, dan; (7) Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler dan melakukan evakuasi dan transportasi.

Photo bersama Panitia dan Peserta Pelatihan BTCLS Gelombang ke-2 Puslatkes PPK Gadar Medik.
Foto bersama Panitia dan Peserta Pelatihan BTCLS Gelombang ke-2 Puslatkes PPK Gadar Medik – (Sumber: AZM)

Menurut Oman, pelatihan ini dilatih oleh pelatih yang profesional dengan kriteria: (1) Telah mengikuti TPK/TOT; (2) Menguasai materi baik secara teori dan praktik; (3) Memiliki pengalam kerja di Rumah Sakit minimal dua tahun dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) atau Surat Izin Praktik (SIP) yang masih berlaku.

“Penyampaian materi dilaksanakan secara online dengan aplikasi Zoom Meeting dan Pelatihan simulasi (skill situation) dan ujian secara praktik dilaksanakan secara offline di RSUD Cibata,” pungkas Oman. (AZM)

***

Judul: Puslatkes PPK Garda Medika Gelar Pelatihan BTCLS Gelombang ke-2 di RSUD Cibabat Cimahi
Jurnalis: Asep Zaenal Mustofa (AZM)
Editor: Jumari Haryadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *