ASEP NEWS, Kolom OPINI, Minggu (10/08/2025) – Artikel berjudul “Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka” ini merupakan karya tulis Mayjen TNI (Purn.) Asep Kuswani, S.H., M.Si.Han., Pinisepuh Majelis Musyawarah Sunda (MMS), Ketua Dewan Pembina (KDP) Paguyuban Asep Dunia (PAD), Dewan Pembina Asosiasi Media Independen Online (MIO) Indonesia, dan founder (pendiri) Asep News (AsepNews.id).
Setelah 80 tahun merdeka, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah mencapai berbagai kemajuan sekaligus menghadapi sejumlah tantangan. Refleksi mendalam diperlukan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan, serta merumuskan upaya penanggulangan yang efektif.

Kelebihan NKRI Setelah 80 Tahun Merdeka
1. Persatuan dan Kedaulatan: NKRI berhasil menjaga persatuan dan kedaulatan wilayahnya dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Semangat Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan penting dalam merawat keberagaman dan mencegah disintegrasi bangsa.
2. Pembangunan Ekonomi: Indonesia telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir cukup stabil, sektor industri dan jasa yang berkembang pesat telah meningkatkan pendapatan per kapita dan kesejahteraan masyarakat.
3. Peningkatan Kualitas SDM: Investasi dalam pendidikan dan kesehatan telah meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Angka partisipasi sekolah meningkat, dan kualitas layanan kesehatan semakin membaik, meskipun masih ada tantangan pemerataan.
4. Peran Aktif di Dunia Internasional: Indonesia memainkan peran aktif dalam berbagai forum internasional, seperti ASEAN, PBB, dan G20. Kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan mempromosikan kerjasama internasional semakin diakui.
Beberapa hal yang harus dibenahi NKRI Setelah 80 Tahun Merdeka
1. Ketimpangan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum sepenuhnya dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Ketimpangan pendapatan antara kelompok kaya dan miskin masih lebar, serta kesenjangan pembangunan antar daerah juga menjadi masalah serius.
2. Korupsi dan Tata Kelola: Praktik korupsi masih menjadi masalah kronis yang menghambat pembangunan dan merugikan keuangan negara. Tata kelola pemerintahan yang belum sepenuhnya transparan dan akuntabel juga menjadi tantangan tersendiri.
3. Kerusakan Lingkungan: Pembangunan ekonomi yang pesat seringkali mengabaikan aspek lingkungan. Kerusakan hutan, polusi udara dan air, serta perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan pembangunan.
4. Radikalisme dan Intoleransi: radikalisme dan intoleransi masih menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Kelompok-kelompok ekstremis terus berupaya menyebarkan berita hoak , yang dapat memecah belah masyarakat persatuan dan kesatuan.

Mari kita coba untuk mencari solusinya, bagaimana upaya menanggulangi Kekurangan tersebut.
Ada beberapa pemikiran sebagai alternatif dalam upaya mengatasinya:
1. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan: Pemerintah perlu terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan pasar kerja, serta memperkuat pendidikan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.
2. Pemberantasan Korupsi dan Peningkatan Tata Kelola: Upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Tata kelola pemerintahan harus ditingkatkan melalui penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik.
3. Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan: Pembangunan ekonomi harus dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. Pemerintah perlu mendorong investasi hijau, mengembangkan energi terbarukan, serta menerapkan praktik-praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
4. Penguatan Toleransi dan Kerukunan: Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan antar kelompok sosial. Dialog dan kerjasama antar kelompok harus terus ditingkatkan untuk mencegah konflik dan memperkuat persatuan bangsa.
Dengan mengatasi kekurangan dan terus mengembangkan kelebihan yang ada, Indonesia dapat mencapai kemajuan yang lebih besar dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
***
Judul: Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka
Jurnalis: Asep Kuswani
Editor: Asep (HC) Arie Barajati